JAKARTA, PETAJATIM.com – Dalam perhelatan Pilpres 2019, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) harus netral dan tidak berpolitik praktis yang bisa membuat masyarakat terpecah belah. HIPMI harus berperan aktif dalam menghadapi permasalahan ekonomi yang saat ini sedang dihadapi bangsa.
Penegasan tersebut disampaikan calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno usai menghadiri seminar Challanging The Global Market & Indonesian Economic Outlock di IPB International Convention Centre (IICC) Bogor, Senin 3 September 2018, sebagaimana dikutip dari VIVA.co.id.
“ Perlu masukan yang relevan bagaimana menjadi pelaku usaha dan menciptakan lapangan kerja,” kata Sandi.
Melihat dinamika politik yang berkembang saat ini, Sandi menilai bahwa politik di Indonesia sudah terdistruksi, dimana politik itu sendiri selama ini banyak membebani diskursus dan menghabiskan energy.
“ Politik itu kita lepaskan, kita berpolitik dorong kesantunan kita. Jangan bicara negative, bangun persatuan dan kesatuan agar wawasan motivasi bangsa ini lebih terkanalisasi untuk membangun optimism,” tuturnya.
Sandi menilai bahwa HIPMI dewasa dalam berpolitik untuk mendorong perekonomian, dimana anggotanya memilih pemerintah yang kuat, tegas, memihak kepada rakyat, membangun lapangan pekerjaan dan harga akan terjangkau bagi masyarakat.
Selama Pilpres 2019, Sandi mengingatkan agar HIPMI harus netral tidak berpihak kepada capres tertentu.
Penulis : Nugroho
Sumber : Strategi.co.id